Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer
Articles
VIEWS: 809
Published: 2012-03-24

Kompetensi Perawat Puskesmas dan Tingkat Keterlaksanaan Kegiatan Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)

Puskesmas Karya Mulya Pontianak, Kalimantan Barat 78214, Indonesia; Program Studi Magister Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia
kompetensi perawat perkesmas puskesmas.

Abstract

Perkesmas merupakan upaya program pengembangan puskesmas yang kegiatannya terintegrasi dalam upaya kesehatan wajib
dan upaya kesehatan pengembangan lainnya. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan kompetensi perawat puskesmas
dan tingkat keterlaksanaan kegiatan perkesmas di Kota Pontianak. Desain penelitian adalah analitik korelasi secara cross
sectional dengan sampel 118 perawat. Analisis data dengan Chi-Square, uji t independen, dan regresi logistik. Hasil analisis
menunjukkan adanya hubungan antara kompetensi perawat puskesmas dan tingkat keterlaksanaan kegiatan perkesmas (p=
0,000; α= 0,05). Lebih lanjut diketahui bahwa terdapat interaksi antara kompetensi dan pelatihan. Penelitian ini merekomendasikan
peningkatan kompetensi perawat guna keoptimalan pelaksanaan perkesmas melalui pelatihan, pembinaan melalui tim yang
ditugasi, ataupun kerja sama dengan teman sejawat serta memberikan dukungan berupa kebijakan untuk penghargaan dan
sanksi seperti jenjang karir perawat.

References

  1. Association of State and Territorial Directors Nursing (ASTDN). (2003). Quad Council PHN Competencies. Diperoleh dari http://www.astdn.org/publication_quad_council_phn_ competencies.htm.
  2. Daruji, M. (2001). Hubungan faktor individu petugas koordinator perkesmas dengan pelaksanaan tugas dalam pengelolaan pro- gram di puskesmas di kabupaten sleman tahun 2001 (Skripsi, Universitas Diponegoro). Universitas Diponegoro, Semarang. Diperoleh dari http://eprints.undip.ac.id/6554/1/1253.pdf.
  3. Depkes, RI. (2004). Materi dasar 3: Kebijakan dan konsep PMK. Modul pengembangan manajemen kinerja (PMK) perawat dan bidan. Jakarta: Direktorat Keperawatan dan Keteknisian Medik.
  4. Depkes, RI. (2006a). Pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di puskesmas. Jakarta: Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan.
  5. Depkes, RI. (2006b). Pedoman peningkatan ki- nerja perawat di puskesmas (panduan bagi Kabupaten/Kota). Jakarta: Direktorat Ke-perawatan dan Keteknisian Medik.
  6. Dinas Kesehatan Kota Pontianak. (2009). Profil kesehatan Kota Pontianak tahun 2008. Pontianak: DKK Pontianak.
  7. Gillies, D.A. (2000). Manajemen keperawatan sebagai suatu pendekatan sistem. Bandung: Yayasan IAPKP.
  8. Nurmalis. (2007). Evaluasi pelaksanaan pe- rawatan kesehatan masyarakat oleh bidan desa di Kabupaten Agam. (Tesis, Universitas Gajah Mada). Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Diperoleh dari http://arc.ugm. ac.id/files/Abst_(2864-H-2007).pdf .
  9. Rass, J.E. (2008). A delphi panel study of nursing competencies for rural nursing in the state of Maine (Dissertation, Capella University). Diperoleh dari http://proquest. umi.com.
  10. Septino, T., & Hasanbasri, M. (2007). Evaluasi proses pelaksanaan perawatan kesehatan masyarakat di puskesmas Kabupaten Lima Puluh Kota. Working Paper Series, 07. Yogyakarta: Program Magister Kebijakan dan Manajemen Pelayanan Kesehatan Universitas Gadjah Mada.
  11. Siagian, S. P. (1999). Teori dan praktik kepemim- pinan. Jakarta: Rineka Cipta.
  12. Sopiah. (2008). Perilaku organisasi. Yogyakarta: Penerbit Andi.

How to Cite

Tafwidhah, Y., Nurachmah, E., & Hariyati, R. T. S. (2012). Kompetensi Perawat Puskesmas dan Tingkat Keterlaksanaan Kegiatan Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas). Jurnal Keperawatan Indonesia, 15(1), 21–28. https://doi.org/10.7454/jki.v15i1.43